Friday 18 March 2011

Tabarruj dan Ikhtilath


Menurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab). Tabarrajatil mar'ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya, dan wajahnya. Ada yang mengatakan, maksudnya adalah wanita yang menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepada laki-laki dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwatnya.

Menurut syari'ah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk orang yang mengenakan cadar, dimana seorang wanita membungkus wajahnya, apabila warna-warnanya mencolok dan ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah terdahulu.

"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab : 33).

Allah melarang para wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan yang mengharuskan mereka ke luar rumah, hendaknya tidak ke luar sembari mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukan muhrimnya. Allah juga melarang mereka melakukan tabrruj seperti tabarruj-nya orang-orang jahiliyah terdahulu.

Apa maksud tabarruj jahiliyah terdahulu itu? Mujahid berkata, "Wanita dahulu ke luar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu." Qatadah berkata, "Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Allah melarang hal ini." Muqatil bin Hayyan berkata, "Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita-wanita beriman untuk melakukannya."

Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, "Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." Dia (Mujahid) berkata, "Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum (laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah." Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyah sebelum Islam, sedangkan jahiliyah kedua adalah umat Islam yang melakukan perbuatan jahiliyah pertama.

Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar'i maksudnya bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di sebuah momen dan forum yang tidak dibenarkan oleh Islam.

Al-Qur'an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap, bersuara, dan bergaul dengan lawan jenisnya. Allah berfirman, "Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik." (QS. Al-Ahzab : 32).

Sekarang ini pemandangan wanita tabarruj menjadi biasa, termasuk di negeri-negeri muslim. Dunia entertainment memiliki peran besar dalam mensosialisasikan budaya tabarruj. Ikhtilath juga tidak bisa dipisahkan dari budaya mereka. Seorang pemuda akan dipandang aneh jika tidak memiliki teman-teman wanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakin membudaya. Tabarruj dan Ikhtilah adalah konspirasi musuh-musuh Islam.

Tabarruj dan ikhtilath merupakan tradisi Yahudi, ini nampak dalam Protokoler mereka, wajib bagi mereka untuk menundukkan semua bangsa dengan cara memerangi akhlak dan memporak-porandakan nilai-nilai keluarga dengan berbagai sarana yang ada. Lalu mereka menemukan bahwa sarana yang paling efektif untuk menyerang basis keluarga adalah dengan cara merangsang mereka melakukan kejahatan dan merangsang nafsu syahwat. Racun ini lalu mereka sebarkan melalui berbagai media, film, koran, majalah.

Kita sekarang hidup di zaman banyak dan beragam fitnah serta godaan, karena interaksi kita dengan dunia luar, misal melalui media masa audio maupun visual. Wanita dibiarkan berkeliaran ke mana saja tanpa batas dan bergaul dengan siapa saja serta dengan dandanan model zamannya, membuka aurat, dengan kosmetik dan parfum yang menarik perhatian. Acap kali kita menyaksikan, bahkan seorang gadis belia ke luar dari rumahnya tanpa didampingi oleh muhrimnya, bertemu dengan siapa saja tanpa pantauan kedua orangtuanya. Wanita berbicara melalui telepon hingga berjam-jam tanpa diketahui oleh walinya.

Di waktu siang maupun malam, tidak jarang dijumpai wanita berada di luar rumah, bukan untuk suatu kepentingan belanja atau urusan keluarganya, semata-mata untuk mencari sensasi. Kemudian ia bergabung dalam kerumunan laki-laki dan perempuan. Hampir bisa dipastikan bahwa tujuan ke luar rumah adalah sengaja menyebarkan fitnah dan menggoda mata laki-laki. Sementara orangtuanya, kakak dan adiknya tenang berada di rumah.



Bahaya tabarruj dan ikhtilath:


Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya tabarruj dan ikhtilah bagi, diri, keluarga, dan masyarakat :

1. Tabarruj dan ikhtilath adalah maksiat kepada Allah dan RasulNya.
"Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau." Mereka (sahabat) bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?" Beliau bersabda, "Barangsiapa taat kepadaku, akan masuk surga. Dan barangsiapa bermaksiat kepadaku, ia orang yang tidak mau." (HR. Bukhari).

2. Tabarruj dan ikhtilath termasuk dosa besar.
Karena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqah datang kepada Rasulullah SAW untuk berbai'at kepada beliau dalam membela Islam. Beliau bersabda, "Aku membai'atmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati), dan tidak tabarruj dengan tabarruj jahiliyah pertama." (HR. Bukhari).

3. Tabarruj dan Ikhtilath mendatangkan laknat.
Di Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Akan datang di akhir umatku nanti laki-laki yang naik pelana (mewah) layaknya laki-laki yang turun ke pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka mengenakan pakaian namun telanjang, di kepala mereka seperti punuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itu karena sesungguhnya mereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum, tentu wanita-wanita kalian akan melayani wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita kaum terdahulu melayani kalian."

4. Tabarruj temasuk sifat penghuni neraka.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama mereka cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang. Wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, bergaya pundak mereka, dan berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim).

5. Tabarruj adalah kemunafikan yang akan mendatangkan kegelapan di hari kiamat.
Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah SAW dengan sanad shahih, "Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih." (HR. Baihaqi).

6. Tabarruj dan ikhtilath menodai kehormatan keluarga dan masyarakat. 
Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, "Ada tiga orang yang kamu jangan bertanya kepada mereka; seseorang yang ke luar dari jama'ah dan durhaka kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati, dan seorang wanita ditinggal ke luar oleh suaminya dan telah dicukupi kebutuhan dunianya lalu ia bertabarruj setelah itu. Maka jangan bertanya kepada mereka." (HR. Ahmad).

7. Tabarruj adalah sunnah Iblis.
Jika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalah sunnah Nabi SAW. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, dimana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnya terbuka. Allah mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Allah berfirman, "Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-A'raf : 27).

8. Tabarruj dan ikhtilath adalah permulaan zina.
Setiap kali penyimpangan terjadi, akan melahirkan penyimpangan lain yang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudah dilakukan, bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar.

9. Tabarruj dan ikhtilath mengundang siksaan Allah SWT.
Di hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah nampak kebejatan di antara kaum Luth sampai mereka terang-terangan (melakukannya) kecuali setelah itu tersebarlah penyakit kolera dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada pendahulu mereka." (Ibnu Majah).

Secara umum, kemaksiatan kerap kali menjadi penyebab terjadinya berbagai musibah. Seperti yang Allah sinyalir dalam Al-Qur'an, "Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya." (QS. Al-Isra' : 16).

Tentu saja yang akan terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan, tapi juga kaum mutabarrijat dan mereka yang tidak ada hijab dalam hubungan antar lawan jenis. Semua orang yang ada di sebuah komunitas akan terkena dampaknya. Maka kewajiban bagi semuanya adalah mencegah terjadinya berbagai kemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin. Para ulama dan pemimpin menjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar.

Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda Rasulullah SAW, "Jika manusia melihat kemungkaran lalu tidak merubahnya, hampir Allah meratakan siksanya kepada mereka semua." (Diriwayatkan Empat Imam dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).




Tuesday 15 March 2011

Assalamualaikum..
alhamdulillah, pertama sekali, syukur kpd Ilahi kerana masih memberi peluang kepada kita semua mengharungi dunia fana yang penuh ranjau dan liku..Anyway, welcome to my blog..as a new blogger, there are too much things that i've to learn..^_^

5 hari ana bersama Kem Anak Soleh yang baru selesai semalam, alhamdulillah banyak benda baru yang ana dapat..ada yang pahit dan ada yang manis. Itulah pro dan kontra dlm kehidupan nie..sebagai Khalifah Allah, kita mesti diuji..

Namun, apa yang ana ingin kongsikan di sini bersama sahabat-sahabat semua, ana rasa kemanisan ukhwah yang ana dapat dalam perjuangan nie sangat manis dan ana pasti ia bukanlah sesuatu yang mudah dilupakan..ALLAH..

Selama ana bersama dalam KAS, ana lupakan sementara kuliah ana..walaupun ada suara-suara yang tak sedap didengar, tapi bagi ana, ia suatu pengorbanan..As-Syahid Imam Hassan Al-Banna pada suatu ketika dahulu mula melibatkan diri dalam perjuangan ketika mana beliau masih seorang pelajar..semua tu bukan halangan, semua terletak pada diri kita sendiri..lagipun, ana lebih suka menyibukkan diri dengan kerja-kerja dakwah.. Bukankah itu lebih baik dari kita membuang masa dengan benda-benda tak berfaedah??



Ana yakin dengan janji-Nya..
يأيها الذين ءامنواان تنصرواالله ينصركم ويثبت أقدامكم
" wahai orang-orang yang beriman! jika kamu menolong agama Allah,nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu " (surah Muhammad:7)

Sahabat-sahabat yang dikasihi Allah, yakinlah dengan janji-Nya dan letakkan Allah di hati kita...


Diceritakan bahawa pada suatu ketika Khalifah Umar Al-Khattab ingin menguji seorang budak gembala kambing di sebuah padang pasir. “Boleh kau jualkan kepadaku seekor daripada kambing-kambing yang banyak ini?”

“Maaf tuan, tidak boleh. Kambing ini bukan saya yang punya. Ia milik tuan saya. Saya hanya diamanahkan untuk menjaganya sahaja.”

“Kambing ini terlalu banyak dan tidak ada sesiapa selain aku dan kamu di sini. Jika kau jualkan seekor kepadaku dan kau katakan kepada tuanmu bahawa kambing itu telah dimakan oleh serigala, tuanmu tidak akan mengetahuinya,” desak Saidina Umar lagi, sengaja menguji.

“Kalau begitu, di mana ALLAH?” ujar budak itu.

Saidina Umar terdiam dan kagum dengan keimanan yang tinggi di dalam hati anak kecil itu. Walaupun hanya seorang gembala kambing yakni pekerja bawahan, tetapi dengan kejujuran dan keimanannya, dia punya kedudukan yang tinggi di sisiALLAH. Jelas ada DIA di hatinya..Allah2..




Ana rasa sampai sini dulu perkongsian ana..moga kita semua tergolong dalam kalangan orang-orang yang diberi pertolongan oleh Allah dan sentiasa berada dalam rahmat-Nya..~salam mahabbah fillah~